Apr 14, 2025 • Kajian & Edukasi

Ketika Hati Terluka, Allah Tidak Pernah Pergi

cover thumbnail

“Kadang, manusia meninggalkanmu. Tapi Allah tidak pernah begitu.”

Dalam hidup ini, kita tidak bisa lepas dari luka. Hati kita terkadang tergores oleh ucapan orang lain, terkoyak oleh pengkhianatan, atau hancur karena kehilangan orang yang kita cintai. Ada malam-malam yang kita lewati dengan tangis, ada pagi-pagi yang terasa berat untuk bangun. Rasanya seperti dunia menutup pintu, dan kita dibiarkan berdiri sendiri dalam gelap.

Namun tahukah kita, dalam kesendirian itulah sebenarnya Allah sedang sangat dekat?

"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah): Sesungguhnya Aku dekat."
(QS. Al-Baqarah: 186)

Luka adalah Pintu Kasih Sayang Allah

Sering kali, kita hanya menyebut nama Allah saat hati sedang hancur. Saat semuanya baik-baik saja, kita sibuk mengejar dunia. Tapi ketika yang kita cintai pergi, saat harapan kita runtuh, kita sujud dan menangis di hadapan-Nya. Justru dari situ, Allah mendekat kepada kita, membuka pelukan-Nya yang hangat, menyembuhkan hati yang hancur.

Allah mencintai hamba-Nya yang kembali. Dia tidak peduli seberapa dalam luka yang kita bawa, seberapa berat dosa yang kita pikul—selama kita kembali, Allah akan menyambut kita dengan rahmat-Nya.

"Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya."
(QS. Az-Zumar: 53)

Tangisan di Hadapan-Nya, Tidak Pernah Sia-Sia

Pernahkah kamu menangis di sepertiga malam? Ketika semua orang tidur, dan hanya kamu yang terbangun dengan hati remuk? Tahukah kamu, pada waktu itu Allah turun ke langit dunia, menunggu siapa yang ingin curhat kepada-Nya?

Rasulullah ﷺ bersabda:
 “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Ia berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka Aku kabulkan. Siapa yang memohon kepada-Ku, maka Aku beri. Siapa yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Tangisan di malam itu tidak akan pernah sia-sia. Mungkin jawaban tidak datang seketika. Tapi yakinlah, Allah mendengar. Dan Dia akan mengganti luka kita dengan sesuatu yang lebih baik dari yang kita harapkan.

Ketika Semua Orang Pergi, Allah Tetap Ada

Terkadang, manusia tidak memahami kita. Bahkan yang paling kita sayangi bisa menyakiti. Tapi Allah? Dia tidak pernah begitu. Dia lebih mencintai kita daripada ibu kita sendiri.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
 "Sungguh, Allah lebih penyayang kepada hamba-Nya daripada seorang ibu kepada anaknya."
(HR. Bukhari, Muslim)

Saat semua pintu tertutup, pintu Allah selalu terbuka. Saat dunia mengecewakan, langit tidak akan pernah menolak air mata kita.

Belajarlah Menangis, Tapi Jangan Putus Asa

Islam tidak melarang kita bersedih. Bahkan Rasulullah ﷺ pun menangis saat kehilangan orang yang dicintai. Tapi yang dilarang adalah berputus asa dari rahmat-Nya. Bersedihlah secukupnya, lalu bangkitlah dengan keyakinan bahwa Allah tidak akan membiarkan luka itu sia-sia.

"Janganlah kamu bersikap lemah, dan jangan (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang beriman."
(QS. Ali Imran: 139)

Artikel Lainnya