Meriah dan Penuh Semangat! Santri Ar-Rosyidiyah Rayakan 17 Agustus dengan Gembira dan Bermakna
Setiap tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia merayakan hari bersejarah: Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Di berbagai pelosok negeri, peringatan ini dirayakan dengan berbagai cara. Tak terkecuali di Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyah Bojong, Cikupa, Tangerang, yang ikut memeriahkan hari kemerdekaan ke-80 tahun ini dengan penuh semangat bersama para santri dan asatidz.
Upacara Bendera: Menggugah Rasa Cinta Tanah Air
Acara dimulai sejak pagi hari dengan pelaksanaan upacara bendera di lapangan pondok. Para santri berbaris rapi mengenakan pakaian putih-putih, mengikuti rangkaian upacara dengan khidmat. Bendera Merah Putih dikibarkan dengan diiringi lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, disusul dengan pembacaan teks proklamasi dan Pancasila.
Pimpinan Pondok, dalam amanatnya menyampaikan pesan penting:
“Merdeka bukan hanya bebas dari penjajah, tapi juga bebas dari kebodohan, kemalasan, dan kemaksiatan. Santri harus jadi generasi yang berilmu, berakhlak, dan siap membela agama dan bangsa.”
Lomba-Lomba Seru, Tawa dan Semangat Ukhuwah
Setelah upacara, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai perlombaan khas 17 Agustus yang melibatkan seluruh santri putra dan putri. Beberapa lomba yang digelar antara lain:
- Lomba tarik tambang
- Balap karung
- Pidato kebangsaan 3 bahasa (Arab, Indonesia, Inggris)
- Cerdas cermat islami
- Lomba menghias asrama bertema kemerdekaan
- Estafet sarung dan lomba makan kerupuk
Suasana sangat meriah! Teriakan semangat dari santri terdengar membahana. Bahkan beberapa ustadz pun turut ambil bagian dalam perlombaan, menambah keakraban antara santri dan guru.
“Saya bangga ikut lomba meski kalah, yang penting seru dan mempererat ukhuwah,” ujar salah satu santri dengan senyum lebar dan napas tersengal usai lomba estafet.
Menanamkan Nasionalisme dalam Bingkai Keislaman
Kegiatan 17 Agustus ini bukan hanya ajang hiburan, tapi juga media edukasi. Para santri diberikan pemahaman bahwa mencintai negeri adalah bagian dari iman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"حُبُّ الْوَطَنِ مِنَ الْإِيمَانِ"
"Cinta tanah air adalah bagian dari iman."
(Diriwayatkan dalam beberapa atsar)
Sebagai generasi penerus, santri ditanamkan semangat untuk berkontribusi positif dalam membangun bangsa, baik melalui ilmu, akhlak, maupun dakwah.
Penutup: Santri Siap Melanjutkan Perjuangan
Kegiatan ditutup dengan pembagian hadiah bagi para pemenang lomba, disusul pembacaan puisi kemerdekaan oleh perwakilan santri. Raut wajah bahagia dan semangat terlihat jelas di wajah semua peserta.
"Kami adalah santri. Meskipun di balik tembok pondok, kami mencintai negeri ini, dan kami siap berjuang untuk agama dan bangsa."
Semoga semangat kemerdekaan ini terus tertanam dalam jiwa seluruh santri, menjadikan mereka pribadi yang cinta tanah air, berilmu tinggi, dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.