Apr 09, 2025 • Kajian & Edukasi

Tuhan, Maafkan Saya yang Penuh Dosa

cover thumbnail

Tuhan, Maafkan Saya yang Penuh Dosa

Kisah Seorang Hamba yang Penuh Dosa

Namanya Ahmad (bukan nama sebenarnya). Dulu, hidupnya jauh dari Allah. Shalat dia tinggalkan, Al-Qur'an hanya jadi hiasan rak buku, dan malam-malamnya diisi dengan maksiat. Ia tahu itu dosa, tapi hatinya keras. Ia merasa hidupnya kosong, tapi tetap menolak untuk kembali.

Sampai suatu malam, ia duduk sendiri di kamarnya. Semua orang sudah tidur. Lampu dipadamkan. Sunyi. Tapi batinnya berisik.

Ia menatap dirinya di cermin—mata sembab, wajah lelah, dan dada yang sempit. Ia menunduk, lalu berbisik lirih, "Tuhan… apa aku masih bisa Kau ampuni?"

Tiba-tiba air matanya jatuh. Ia menangis. Menangis bukan karena dunia, tapi karena sadar betapa jauhnya ia dari Tuhannya. Dengan tubuh gemetar, ia bangun dari duduknya, berwudhu dengan tangan yang masih basah oleh dosa, dan berdiri menghadap Kiblat. Ia menunaikan shalat malam, meski bacaan Qur’annya terbata. Tangisnya pecah, dadanya sesak.

"Ya Allah… aku malu, aku kotor, aku hina. Tapi aku datang pada-Mu. Jangan usir aku…"

Allah Menerima Taubat dengan Kasih Sayang

Malam itu menjadi awal perubahan. Ahmad istiqamah shalat, mulai menuntut ilmu, dan menjauhi dosa yang dulu membelenggunya. Bukan karena ia merasa sudah suci, tapi karena ia tahu, Allah Maha Menerima Taubat.

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ ۚ
"Katakanlah (wahai Muhammad), ‘Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah.’"
(QS. Az-Zumar: 53)

Hadis: Allah Gembira Saat Hamba-Nya Bertaubat

Rasulullah ﷺ bersabda:

"لَلَّهُ أَفْرَحُ بِتَوْبَةِ عَبْدِهِ مِنْ أَحَدِكُمْ سَقَطَ عَلَى بَعِيرِهِ وَقَدْ أَضَلَّهُ فِي أَرْضِ فَلَاةٍ"
"Sungguh Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada salah satu dari kalian yang menemukan kembali untanya yang hilang di tengah padang pasir."
(HR. Bukhari dan Muslim)

Faidah: Jangan Pernah Menyerah

Ahmad hanyalah satu contoh. Kita semua punya masa lalu. Namun selama nyawa belum di kerongkongan, pintu taubat selalu terbuka. Allah tak pernah bosan mengampuni, kecuali kita yang berhenti meminta ampun.

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ
"Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya..."
(QS. Asy-Syura: 25)

Penutup

Jika hari ini kita merasa terlalu kotor, terlalu berdosa, terlalu jauh dari Allah… jangan menyerah. Allah tidak menilai bagaimana kelamnya masa lalu kita, tapi seberapa sungguh kita ingin kembali.

Tuhan, maafkan saya yang penuh dosa. Saya ingin pulang.
Pulang kepada-Mu…


Artikel Lainnya