Apr 14, 2025 • Kabar Pondok

Santri Membuat Roti di Ponpes Ar-Rosyidiyah: Mendidik Jiwa Mandiri Lewat Adonan dan Semangat

cover thumbnail

 Santri Membuat Roti di Ponpes Ar-Rosyidiyah: Mendidik Jiwa Mandiri Lewat Adonan dan Semangat

 
Di tengah aktivitas yang padat dengan kajian, hafalan, dan ibadah, para santri Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyah Bojong Cikupa juga dibekali keterampilan hidup yang sangat bermanfaat, salah satunya melalui program pembuatan roti dan kue. Kegiatan ini bukan hanya melatih kemampuan memasak, tetapi juga menumbuhkan jiwa wirausaha, kerja sama, dan kemandirian sejak dini.
 
 

Dapur Santri: Tempat Belajar yang Tak Biasa

 
Setiap pekan, dapur santri di Pondok Ar-Rosyidiyah berubah menjadi tempat belajar yang unik. Santri berkumpul, mengenakan celemek, menyiapkan alat dan bahan, lalu memulai aktivitas membuat roti dengan penuh semangat. Suasana dapur pun ramai dengan tawa, aroma ragi yang mengembang, dan semangat gotong royong yang begitu terasa.
 
Pembuatan roti ini bukan sekadar “belajar masak”, tapi bagian dari pendidikan karakter. Di balik proses yang terlihat sederhana, ada nilai-nilai besar yang tertanam:
 


 

Langkah Demi Langkah: Santri Belajar Membuat Roti Sendiri

DSCN0944.JPG 4.71 MB

 
Santri belajar mulai dari dasar. Mereka tidak langsung membuat roti yang rumit, tapi melalui tahapan yang membuat mereka benar-benar paham prosesnya.
 
1. Mengenal Bahan-Bahan Dasar
 
Santri dikenalkan dengan bahan-bahan penting dalam pembuatan roti seperti:
 


2. Teknik Menguleni yang Benar

Menguleni adonan roti adalah tantangan tersendiri. Santri diajarkan teknik agar adonan menjadi kalis elastis, tidak lengket, dan bisa mengembang sempurna. Aktivitas ini juga menguatkan fisik dan ketekunan mereka.

3. Proses Fermentasi dan Membentuk Adonan

Adonan dibiarkan mengembang dalam wadah tertutup. Setelah cukup waktu, mereka membaginya menjadi bulatan-bulatan kecil lalu membentuk roti sesuai selera: roti isi cokelat, keju, sosis, atau hanya roti tawar.

4. Proses Panggang dan Finishing
 
Roti yang sudah dibentuk diberi topping, kuning telur, dan dipanggang dalam oven. Aroma harum memenuhi dapur santri. Setelah matang, hasilnya didinginkan lalu dikemas untuk dijual atau dinikmati bersama.
 
 

Dari Dapur ke Pasar: Santri Belajar Wirausaha

 
Pondok tidak hanya berhenti pada proses membuat, tapi juga mendorong santri untuk memasarkan hasil karyanya. Roti buatan santri sering dijual di koperasi pondok, ditawarkan saat acara pondok, atau bahkan dipesan oleh warga sekitar.
 

“Barang siapa yang bekerja dengan tangannya sendiri dan memakan dari hasil usahanya, maka dia berada di jalan yang diberkahi.”
(HR. Ahmad)


Kegiatan ini juga membentuk jiwa entrepreneur pada santri. Mereka belajar:
 


 

Meneladani Rasulullah ﷺ: Bekerja dengan Tangan Sendiri

 
Rasulullah ﷺ adalah teladan terbaik dalam bekerja. Beliau adalah pedagang yang jujur dan juga bekerja keras sejak muda. Hal ini menjadi motivasi bagi santri agar tidak malu bekerja dan menciptakan produk dengan tangan mereka sendiri.
 

“Tidaklah seseorang memakan makanan yang lebih baik daripada dari hasil kerja tangannya sendiri.”
(HR. Bukhari)


 

Nilai yang Ditanam Lewat Roti

 
Roti mungkin tampak sederhana, tapi proses pembuatannya mengajarkan banyak hal:
 


 

Cita Rasa Kebaikan dalam Setiap Roti

 
Roti buatan santri bukan sekadar makanan, tapi hasil dari kerja keras, doa, dan semangat. Ketika santri menggenggam hasil kerja mereka, ada rasa bangga yang tak bisa diukur dengan uang. Inilah pembelajaran hidup yang sejati — memaknai usaha, menghargai hasil, dan melatih diri untuk siap berdiri sendiri di masa depan.
 
 

Penutup: Santri Berkarya, Umat Berdaya

 
Melalui kegiatan pembuatan roti ini, Pondok Pesantren Ar-Rosyidiyah membuktikan bahwa pesantren bukan hanya tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga tempat membentuk generasi mandiri, berketerampilan, dan siap menghadapi zaman.
 
Roti hanyalah permulaan. Dari sini, banyak santri yang nantinya mampu membuka usaha sendiri, berbagi ilmu kepada orang lain, dan menjadi teladan di tengah masyarakat.
 
Semoga dari adonan roti yang sederhana ini, tumbuh cita-cita besar untuk membangun umat yang kuat dan sejahtera. Aamiin.
 

Artikel Lainnya